Rabu, 11 Mei 2016

Kami dari DIV Bidan Pendidik,,, Tugas kami dari mata kuliah Teknologi Dan Media
Pembelajaran Materi Pijat Oksitosin. Dibawah ini adalah nama-nama kelompok
kami kelompok 2 sebanyak 12 orang
SKENARIO DRAMA
Ada sebuah klinik nama pemiliknya adalah bidan oneng saodah bertempat
tangerang..
Pada suatu hari datanglah seorang ibu nifas ditemani sang suami ke klinik bidan
oneng yang bertempat dijalan empuh panuluh tangerang dengan keluhan ASI
Sedikit sehingga bayinya sering menangis karna kurang ASI,.
Pasien : tok..tok..tok
Bidan : ia bu silahkan masuk bu, silahkah duduk bu, nama saya bidan oneng maaf
ibu dengan ibu siapa.
Pasien : ia terima kasih bu bidan, nama saya ibu husnul
Bidan : ibu bisa saya tau ibu keluhanya apa.?
Pasien : bu bidan saya sudah melahirkan tapi ASI saya keluar Cuma sedikit
sehingga anak saya sering menangis karna masih lapar bu bidan saya
merasa bingung karna saya tidak tau mau ngapain bu bidan
Bidan : ia ibu jangan setres yah, ibu relaks aja bu, tenang agar ASI ibu keluarnya
juga dengan lancar .
Pasien : ia bu bidan terima kasih
Bidan : ibu husnul kita mau melakukan tindakan pijat oksitocin yah bu untuk
memperlancar keluarnya ASI ibu, tapi sebelum melaksnakan pijat oksitocin
ada surat persetujuan yang harus ditandatangani yah bu, kalau boleh tau ibu
datang kesini dengan suami atau keluarga bu.
Pasien : ia bu bidan, saya datang bersama keluarga bu suami saya lagi bekerja bu
Bidan : baiklah bu kalau boleh tau siapa nama keluarga ibu
Pasien : namanya bu susni bu bidan
Bidan : bu susni silahkan masuk bu
Bu susni : ia bu bidan ada apa yah bu bidan
Bidan : bu susni ibu husnul mau dilakukan tindakan pijat oksitocin agar ASI bisa
lancar kembali bu, tapi sebelumnya ibu harus tandatangani persetujuan dulu
bu.
Bu susni : ia bu bidan saya bersedia tandatangani bu..
Akhirnya bu susni dan bu husnul(pasien) siap menandatangani persetujuan tindakan
pemijatan oksitocin didalam ruangan yang tertutup privacy....

Page 2 of 2
bidan : mempersiapkan alat untuk pijat oksitocin, cuci tangan dibawah air mengalir
yang bersih dengan sabun kemudian tangan dikeringkan pakai sarung
tangan.
Pasien : ibu mohon lepas perhiasan trus ibu harus mencuci tangan yah kemudian
membersihkan kedua payudara dan melepaskan pakaian bagian atas.
Bidan : Stimulasi puting susu ibu untuk mengetahui pengeluaran ASI, dengan cara :
bersihkan putting susu ibu dengan menggunakan kassa yang telah dibasahi
air hangat, kemudian pencet – pencet putting susu ibu secara perlahan. Amati
pengeluaran ASI, ibu harus relaks yah bu agar ASI nya bisa keluar dengan
lancar bu
Pasien : ia bu bidan
Bidan : Bentangkan handuk di pangkuan ibu dan punggung ibu, kompres kedua
payudara dengan menggunakan air hangat. Licinkan kedua telapak tangan
dengan menggunakan baby oil Mengurut atau mengusap payudara secara
perlahan, dari arah pangkal payudara, kearah putting susu, Bersihkan
payudara dengan menggunakan waslap. Kemudian atur posisi ibu Ibu duduk,
bersandar kedepan, melipat lengan diatas meja di depanya dan meletakan
kepalanya diatas lenganya, Payudara tergantung lepas, tanpa baju. Bu tetap
santai yah jangan takut yah bu
Pasien : ia bu bidan
Bidan : pemijatan berada di belakang pasien, kemudian licinkan kedua telapak
tangan dengan menggunakan baby oil, Pijat leher, posisikan tangan
menyerupai kepalan tinju. Lakukan pemijatan ini sebatas leher selama 2 – 3
menit. Pijat punggung belakang ibu (sejajar daerah payudara) menggunakan
ibu jari. Tekan kuat membentuk gerakan melingkar kecil – kecil. Lakukan
gerakan sebatas tali bra selama 2 – 3 menit Kemudian, telusuri kedua sisi
tulang belakang, posisikan kedua tangan menyerupai kepalan tinju dan ibu
jari menghadap kearah atas atau depan, Tampung ASI pada wadah apabila
selama pemijatan ASI keluar, Bersihkan punggung ibu dengan menggunakan
handuk yang terbentang di punggung ibu. Bu tindakannya sudah selesai ibu
silahkan pakai baju kembali ASI nya sudah keluar yah bu.
Pasien : ia bu bidan terima kasih bu bidan
Bidan : ia bu sama- sama,.
Akhirnya bidan merapikan alat-alat kembali cuci tangan kembali dibawah air
mengalir dan ASI ibu husnulpun sudah lancar kembali.
#####THE END####

Kamis, 03 Maret 2016

TEKHNOLOGI MEDIA DAN PEMBELAJARAN



JOB SHEET

Mata Kuliah        : Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi
Topik                   : Kontarepsi Jangka Panjang
Keterampilan       : Pemasangan KB Impaln
Waktu                   : 30 Menit
Dosen                   : Lia Listiani, Amd.Keb

OBJEK PRILAKU SISWA     :
Peserta didik mampu melakukan pemasangan Implan sesuai prosedur secara sistematis dan benar, setelah mambaca setiap langkah yang terdapat dalam job sheet dan dengan menggunakan peralatan, bahan, dan perlengkapan.

REFERENSI        :
1.      Meilani Niken. 2010, Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta, Fitramaya
2.       Suratum. 2013, Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta, CV.TIM

DASAR TEORI
 Saat pemasangan kontrasepsi implant yang tepat adalah pada waktu menstruasi atau 1-2 hari setelah menstruasi. Pemasangan dilaksanakan lengan kiri merupakan tempat terbaik  untuk pemasangan.
Tempat pemasangan : Puskesmas pembantu, Puskesmas, Bidan Praktek Swasta, Klinik Dokter, dan Rumah Sakit.

PETUNJUK
1.      Baca dan pelajari lembaran Kerja yang tersedia.
2.      Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai
3.      Ikutilah petunjuk instruktur.
4.      Tanyakan pada innstruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

KESELAMATAN KERJA
1.      Pastikan indikasi pemasangan implant pada klien sudah terpenuhi sebelum melakukan tindakan pemasangan implant.
2.      Jagalah keseterilan alat dan bahan yang digunakan
3.      Susun alat secara ergonomis
4.      Perhatikan keadaan ibu
5.      Gunakan sarung tangan
6.      Jangan meneruskan tindakan pencabutan, bila ada kapsul yang belum tercabut setelah dlakukan tinddakan selama 20-30 menit.
7.      Lakukan tehnik pembuangan sampah sesuai prosedur

PERALATAN PERLENGKAPAN
1.    Tempat tidur
2.    Sarung tangan steril
3.    Spuit 3 ml
4.    Duk lubang steril atau DTT 1 buah
5.    Kain bersih dan Kering 1 buah
6.    Bengkok
7.    Klem 1 buah
8.    Trokar 1 buah
9.    Skapel (Pisau Bedah)/Bisturi
10. Tempat sampah basah, kering, dan Tajam

BAHAN
1.      Obat Anastesi 1% (Lidokain)
2.      Kom kecil steril 2 buah
3.      Tiga mangkok DTT yang berisi : Larutan Antiseptik, Air DTT, Larutan Klorin 0,5% untuk dekontaminasi lengan yang akan dipasang implant.
4.      Kasa Pembalut
5.      Kapsul implant dalam kemasan

PROSEDUR PELAKSANAAN

NO.
LANGKAH – LANGKAH
KEY POINT
1.
Menyiapkan peralatan
Gambar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD0jzaPOJRoN9JaNJE0vFtwAsZ6lFSu_lJKlUGRCgHaQHaO3HE0_rtDawOUxv6_etWl14hDfHYcZIJl_f9zHr2wWfPRUYn7JMPfWLs6dNdpbNZgSNfxgCSLfK9ZPzzf6qvjZMp3p0DuLL2/s1600/3.jpg
Alat disusun secara ergonomis dan dapat dijangkau.


2.
Mencuci tangan
Gambar:https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRbS9N_OeYWP05Nm7znymUelJ_hhECR7DoCdvDZXvmjIrV2QpFwzA
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesuai dengan standar Pencegahan Infeksi (enam langkah). Keringkan dengan kain bersih.


3.
Memakai sarung tangan steril
Gambar :
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTlRtEP1QE9V3-m1CndNnAEvGfyFg17lWoiTjnymtnNYwsScACu
Ganti sarung tangan untuk setiap klien guna mencegah kontaminasi silang.
4
Menentukan Tempat Pemasangan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ-A6yyQj2yk5lAjeGG32V16V66UPIJSoqxEOHylUVdf5IHEvsNlMzYjHotH-c-jQfkAnpTwdds06tSxlefru4gaCl8RXnX2dY73fZW-aGi7wlswvpCIMFA0JnjsImv7dyeKgzbpIaKyZA/s1600/5.jpg
Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm di atas lipatan siku.
5.
Membuat insisi pada lengan.
Gambar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgJ0aziTSdqaFqe33DExvr_p7jVhJGGMlpz2dsXFT7yZiAsXRfDwc_Dt0bsA7Z5VQs3BNqFj4g99NoXxPYvvILuThMk4qKA1eUI1QguYQ0WmAwZ2Y7-3Lwv3z0rsc71ZPORryIg4L_5bnN/s1600/21.jpg
Buat insisi dangkal selebar 2 mm hanya untuk menembus kulit.
6.
Memberikan Anastesi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLwAwLFs98wxD0r2QIMtzqOD3yGgTK6EJRF54NU22UBYh4QTFvTuR_Ce_txyBCBEWPF_z7zB07hCTjwS-30HocwpUhRfk67xk4cd6z_721VeCvyzD5fuuRCYZJa10yHgcPWs09eObP5gKZ/s1600/6.jpg
Setelah memastikan (dari anamnesis) tidak alergi terhadap obat anestesi, alat suntik dengan 3 ml obat anastesi. Dosis ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit selama memasang kapsul implant.
7.
Menusukkan trokar dan pendorongnya.
Gambar :
 http://apotekerbercerita.files.wordpress.com/2011/05/004f.jpg
Memasukkan trokar jangan dengan paksaan. Jika terdapat tahanan, coba dari sudut lainnya.
8.
Mengangkat trokar ke atas.
Gambar :
http://apotekerbercerita.files.wordpress.com/2011/05/004f.jpg
Trokar diangkat ke atas untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit, sehingga kulit terangkat.
9.
Menarik pendorong keluar dan masukkan kapsul implan.

Gambar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXfL-ortthFGcdG1n7jVbbqWZRp9y3s3Bfdodeyw8psPjdsV6_kSiZTmQ5wD6y3nrIknxf5qy5k1J2A5JpWXXbgGqxvtCEykjjTZvkwzxS7DOUpiuulAohpTPIGHRJt571spAOV3VZ7Z-o/s1600/11.jpg
Bila kapsul diambil dengan tangan, pastikan sarung tangan tersebut bebas dari bedak atau partikel lain.
10.
Masukkan kembali pendorong dan dorong kapsul.
Gambar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihZ3vW4ItIKQhaPu8yTHRl7QhOceFNVOrrDWjf5AKuzlRrvINtJYAm63T7f2XIQC275T2tFJ5Mrq7gRfUlIevjDQbmL0rFO2cMw2wwRlWOtBb5R8nUWuPxzDff8dOEgJntWw480l_KQYa-/s1600/9.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3AOXW0xkGvM091ei0FGfgKQZkrwrb2b5CCOccseRtj2ZVp_2maQkW93998c56hdZBMcwX6WfQP4Cry5wngeY-ZqImPbREPDHVXQGtqhAIb9wkeLR5ayWIrsnGe56f2HMCVwu8jfNp-VEf/s1600/10.jpg
Jangan mendorong kapsul dengan paksa
11.
Menahan pendorong dan menarik trokar keluar.
Gambar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRleHbVJMKvB4zqxqiIeDbbnKBF_Ryo7I6EK1kdcJ76Xw5OArfs4j6NRYoghE5ConrJa6VuIZ2y8LkctkhYZYcS76gCo9fndS-fuasHXWaXSbtpeiN_odmBevzhRjONKeZVTvwxZodiqby/s1600/12.jpg
Raba ujung kapsul dengan jari, untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar.
12
Memutar ujung trokar .
Gambar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXIfulJha0ZgX-3poPRYjyoDrC84iYZDglfeiLC72qo_m1XIJGxiX51KlDCG5Gl3hc7x_Q1ifrkkqvJBinAIHHH2UG_aWC-S_Drs-0ph2HQKu6K6aB5MnP26R1xEfs0f5sUB0tsgC2Rrdm/s1600/13.jpg
Pastikan kapsul pertama bebas.
13
Memfiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk.
Gambar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxGsOTgbNMhY5rFetVXP5n1Egi-SZ0mjAGr-0yvgKZrFS7acBuNkNEwztCPMjZ197NmevcLCWus5K9ZbwvfwaW2X8PSPcj2Zgiv6_G4tFEw7FWWAiLOAYpYqAyM-Z-YDLWPTXs-C_dC5do/s1600/17.jpg
Geser trokar sekitar 15º untuk memasang kapsul berikutnya.
14.
Mengeluarkan trokar setelah kedua kapsul terpasang.
Gambar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXfL-ortthFGcdG1n7jVbbqWZRp9y3s3Bfdodeyw8psPjdsV6_kSiZTmQ5wD6y3nrIknxf5qy5k1J2A5JpWXXbgGqxvtCEykjjTZvkwzxS7DOUpiuulAohpTPIGHRJt571spAOV3VZ7Z-o/s1600/11.jpg
Tekan tempat insisi dengan jari selama 1 menit untuk
menghentikan perdarahan.
15.
Mencuci tangan
Gambar :
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRbS9N_OeYWP05Nm7znymUelJ_hhECR7DoCdvDZXvmjIrV2QpFwzA
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesuai dengan standar Pencegahan Infeksi (enam langkah). Keringkan dengan kain bersih.

EVALUASI
  1. Mahasiswa mendemonstrasikan pemasangan Implan secara individu, dengan kriteria.
a.                   Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan keamanan serta kenyamanan ibu setiap prosedur tindakan.
b.                  Penempatan alat yang diguankan mudah dijangkau atau telah diketahui fungsinya masing-masing.
2.                  Memperhatikan privacy klien dalam setiap prosedur yang dilakukan.
3.                  Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi.
4.                  Dosen menilai langkah-langkah pemasangan Implan yang dilakukan dengan menggunakan check list.    

TEKHNOLOGI MEDIA DAN PEMBELAJARAN



JOB SHEET PEMERIKSAAN IBU NIFAS

Nama Pekerjaan    :    Pemeriksaan fisik pada ibu nifas
Unit                       :    Asuhan Kebidanan pada ibu nifas
Dosen                    :    Lia Listiani
Referensi
Referensi :
Bobak, Keperawatan maternitas. Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta 2005.
Johnson, Ruth. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Henderson, Christine. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta 2006
Saifuddin, Abddul Bari. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta 2005
Saifuddin, Abddul Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta 2002

OPS
Setelah mengikuti kegiatan praktek demonstrasi di RSU. Tangerang mahasiswa dapat mendemonstrasikan Pemeriksaan fisik pada ibu nifas dengan berurutan dan benar sesuai dengan langkah klinik dalam job sheet.

PETUNJUK
1.    Pelajaran job sheet terlebih dalulu sebelum melakukan praktik klinik
2.    Pemeriksaan fisik pada ibu nifas di lakukan secara mandiri oleh mahasiswa
3.    Pemeriksaan fisik pada ibu nifas di demonstrasikan dahulu baru kemudian praktek langsung pada pasien di RSU. Tengerang

PEKERJAAN
Peralatan
a.    Tensimeter
b.    Stetoskop
c.    Thermometer
d.    Sarung Tangan
e.    Pincet   
f.    Bak steril
g.    Status Pasien dan alat tulis
h.    Bengkok
i.    Alas bokong
j.    Celana dalam pasien dan pembalut
k.    Selimut
l.    Kantong plastik
m.    Tempat sampah

PEROSEDUR PELAKSANAAN
1.    Persiapan
a.    Persiapan tempat
b.    Persiapan alat
c.    Persiapan pasien
2.    Pelaksanaan tindakan
a.    Melakukan pemeriksaan fisik ibu nifas dengan benar
3.    Pasca tindakan
a.    Evaluasi pemahaman ibu tentang tanda bahaya nifas
b.    Konseling

No.
KOMPONEN
GAMBAR
1.
Persiapan Alat


1.    Tensimeter
2.    Stetoskop
3.    Thermometer
4.    Senter
5.    Sarung Tangan
6.    Pincet
7.    bak steril
8.    Spatel taunge
9.    Status pasien dan alat tulis
10.    Bengkok
11.    Alas bokong
12.    Celana dalam pasien dan pembalut
13.    Selimut
14.    kantong plastik
15.    Tempat sampah
16.    Refleks hammer
17.    Gelas isi clorin
18.    Gelas isi air clorin
19.    Gelas isi air DTT
20.    Kom isi kapas sublimat
21.    Kom isi air DTT
22.    Baskom clorin
23.    Sabun cair
24.    Handuk
2.
Persiapan ruangan  jendela dan pintu di tutup, pasang sampiran

3.
Langkah-langkah
-    Memperkenalkan dari kepada pasien
-    Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
-    Mempersilahkan pasien untuk naik ke tempat tidur
-    Melakukan observasi keadaan umum dan kesadaran pasien dengan mengajak bicara

4.

Mencuci tangan

5.
Mengukur tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan

6.
Mengkaji keadaan rambu
7.
Memeriksa mata (Konjungtiva, Sklera, pupil)
8.
Memeriksa Hidung
9.
Memeriksa mulut dan gigi
10.
Memeriksa telinga
11.
Memeriksa leher (Apakah ada pembesaran kelenjar Thyroid, getah bening)
12.
Memeriksa tangan (Kebersihan kuku, warna ujung jari pucat/tidak)
13.
Mempersiapan pasien untuk membuka pakaian bagian atas untuk di periksa payudara
14.
Memeriksa keadaan payudara (bentuk, puting, bendungan ASI)
15.
Memeriksa keadaan perut (luka jahitan operasi SC)

16.
Memeriksa kontraksi uterus dan mengukur TFU

17.
Memasang alas bokong dan selimut
18.
Mempersilahkan pasien untuk membuka pakaian bawah untuk di periksa bagian kemaluannya
19.
Mengganti pembalut dan mengkaji lochea (warna, bau, dan valume) dan memasukkan pembalut ke dalam tempat sampah
20.
Mempersilahkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
21.
Memakai sarung tangan



22.
Mengkaji keadaan luka jahitan perineum (tanda-tanda infeksi, proses penyembuhan luka, dan keadaan benang jahitan)
23.
Membantu pasien untuk memakai celana dalam dan pembalut

24.
Membantu pasien memakai pakaian bawah
25.
Mengambil alas bokong
26.
Memeriksa apakah ada gangguan di paru-paru
27.
Memeriksa apakah ada nyeri ketuk ginjal
28.
Memeriksa keadaan extremitas bawah (oedem, varices, kram otot
29.
Menanyakan tanda-tanda bahaya
-    Kelelahan
-    Demam
-    Nyeri atau perasaan panas saat buang air kecil
-    Sembelit atau Haemorrhoid
-    Sakit kepala
-    Nyeri abdomen
-    Cairan vagina
-    Pembengkakan payudara
-    Kesulitan menyusui
-    Perasaan sedih
-    Merasa kurang mampu merawat bayi secara mandiri

30.
Konseling gizi, ASI, perawatan payudara
31.
Mengucapkan salam
32.
Mencuci tangan
33.
Mendokumentasikan data kedalam status pasien
34.
Skor atau nilai