KEBUTUHAN
DASAR IBU NIFAS
Masa nifas
adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
Masa nifas
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil kira-kira 6 minggu ( Abdul Bari,2000:122).
Masa nifas
merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi
minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran refroduksi kembali ke keadaan tidak
hamil yang normal. (F.Gary Cunningham, Mac Donald, 1995:281).
Masa nifas
adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu
(Ibrahim C, 1998).
A.
Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan
oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas
terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses untuk
proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang
cukup untuk menyehatkan bayi.
Menu
makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak
terlalu asin , pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin serta
bahan pengawet atau pewarna. Disamping itu harus mengandung :
1.
Sumber tenaga (energi)
Untuk pembakaran tubuh, pembakaran jaringan
baru, penghematan energi. Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari
beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi
2.
Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan
penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diambil
3.
Sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin, dan air)
unsur unsur
tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur
kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikitnya 3 liter
setiap hari (anjuran ibu untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat
pengatur dan pelindung biasanya diperoleh dari semua jenis sayuran dan
buah-buahan segar.
Jenis jenis
mineral penting:
a.
Zat kapur
Untuk pembentukan tulang,
sumbernya: susu, keju, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau.
b.
Fosfor
Dibutihkan
untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju, dan daging.
c.
Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui
karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel
darah merah( HB) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat
besi antara lain: kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan
sayuran hijau.
d.
Yodium
Sangat
penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental dan kekerdilan fisik yang
serius, sumbernya: minyak ikan, ikan laut dan garap beryodium.
e.
Kalsium
Ibu menyusui
membutuhan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya: susu dan keju.
Jenis jenis
vitamin:
a.
Vitamin A
Digunakan
untuk pertumbuhan sel , jaringan, gigi, dan tulang, perkembangan syaraf
penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Sumber :
kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning (
wortel, tomat, dan nangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan
berupa kapsul vitamin A (200.000 IU)
b.
Vitamin B1 (Thiamin)
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal,
membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang
baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh
terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya:
hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas, dan kentang
bakar.
c.
Vitamin B2 ( Riboflavin)
Vitamin B2
dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat
syaraf, jaringan kilit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju,
kacang-kacangan,dan sayuran berwarna hijau.
d.
Vitamin B3 ( Niacin)
Disebut juga
Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan
syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning
telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras
merah, jamur dan tomat.
e. Vitamin B6 ( Pyridoksin)
Dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.
Sumber :
gandum jagung, hati dan daging.
f.
Vitamin B12 ( Cyanocobalamin)
Dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.
Sumber :
telur, daging, hati, keju, ikan laut, dan kerang laut.
g.
Folic Acid
Vitamin ini
dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel.
Sumber : hati,daging, jeroan, dan
sayuran hijau.
h.
Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu
jaringan ikat ( untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi,
daya tahan terhadap infeksi serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber :
jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu, mangga, pepaya, dan sayuran.
i.
Vitamin D
Dibutuhkan
untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi, serta penyerapan kalsium dan
fosfor. Sumber : minyak ikan, susu,
margarin, dan penyinaran kulit dengan sinar matahari sebelum pukul 09
00.
j.
Vitamin K
Dibutuhkan
untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.
Sumber vitamin kuning telur, hati, brokoli, asparagus,
dan bayam.
Kebutuhan energi ibu nifas /
menyusui pada 6 bulan pertama kira-kira 700 kkal/hari dan 6 bulan kedua
500kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-rata sebesar
400kkal/ hari.
Tabel perbandingan angka kecukupan
energi dan zat gizi wanita dewasa dan tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui
:
No.
|
Zat Gizi
|
Wanita Dewas
|
Ibu Hamil
|
Ibu Menyusui
|
|
0-6 bulan
|
7-12 bulan
|
||||
1.
|
Energi (kkal)
|
2200
|
285
|
700
|
500
|
2.
|
Protein (g)
|
48
|
12
|
16
|
12
|
3.
|
Vitamin A (RE)
|
500
|
200
|
350
|
300
|
4.
|
Vitamin D (mg)
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5.
|
Vitamin E (mg)
|
8
|
2
|
4
|
2
|
6.
|
Vitamin K (mg)
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
7.
|
Tiamin (mg)
|
1,0
|
0,2
|
0,3
|
0,3
|
8.
|
Riboflavin (mg)
|
1,2
|
0,2
|
0,4
|
0,3
|
9.
|
Niasin (mg)
|
9
|
0,1
|
3
|
3
|
10.
|
Asam Folat (mg)
|
150
|
150
|
50
|
40
|
11.
|
Piidoksin (mg)
|
1,6
|
0,6
|
0,5
|
0,5
|
12.
|
Vitamin B12 (mg)
|
1,0
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
13.
|
Vitamin C (mg)
|
60
|
10
|
25
|
10
|
14.
|
Kalsium (mg)
|
500
|
400
|
400
|
400
|
15.
|
Fosfor (mg)
|
450
|
200
|
300
|
200
|
16.
|
Besi (mg)
|
26
|
20
|
2
|
2
|
17.
|
Seng (mg)
|
15
|
5
|
10
|
10
|
18.
|
Yodium (mg)
|
150
|
25
|
50
|
50
|
19.
|
Selenium (mg)
|
55
|
15
|
25
|
20
|
Petunjuk untuk mengolah makanan sehat :
1.
Pilih sayur –sayuran, buah-buahan, daging dan ikan
yang segar
2.
Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
3.
Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong-potong
4.
Masak sayuran sampai layu
5.
Olah makanan sampai matang
6.
Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet
( vetsin)
7.
Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali dipakai
8.
Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan . jika dikemas dalam
kaleng, jangan memilih
kaleng yang telah penyok atau karatan.
9.
Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman
10. Jangan biarkan binatang berkeliaran di dapur.
B. Kebutuhan Ambulasi
Di sebut
juga early ambulation. Early ambulation adalah kebijakan untuk selekas mungkin
membimbing klien keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin
berjalan. Klien sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam
post partum. Sebagian
besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai. Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama
fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru. Hal tersebut juga membantu
mencegah thrombosis pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari
ketergantungan peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat dilakukan secara
bertahap, memberikan jarak antara aktivitas dan istirahat.
- Dalam 2 jam setelah bersalin ibu harus sudah bisa melakukan mobilisasi
- Dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap
- Dapat dilakukan dengan miring kanan atau kiri terlebih dahulu, kemudian duduk dan berangsur-angsur untuk berdiri dan jalan.
Mobilisasi Dini (Early
mobilization) bermanfaat untuk :
Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi infeksi puerperium
Ibu merasa lebih sehat dan kuat
Mempercepat involusi alat kandungan
Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI
dan pengeluaran sisa metabolisme
Mencegah trombosis pada pembuluh tungkai.
C. Kebutuhan
Eliminasi BAK/BAB
Miksi
- Pada persalinan normal masalah berkemih dan buang air besar tidak mengalami hambatan apapun. Kebanyakan pasien dapat melakukan BAK secara spontan dalam 8 jam setelah melahirkan.
- Miksi hendaknya dilakukan sendiri secepatnya, kadang-kadang wanita mengalami sulit kencing, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musculus spinchter ani selama persalinan, juga karena adanya edema kandung kemih yang terjadi selama persalinan.
- Bila dalam 3 hari ibu tidak dapat berkemih, dapat dilakukan rangsangan untuk berkemih dengan mengkompres vesica urinaria dengan air hangat, jika ibu belum bisa melakukan maka ajarkan ibu untuk berkemih sambil membuka kran air, jika tetap belum bisa melakukan juga maka dapat dilakukan kateterisasi.
Defekasi
- Buang air besar akan biasa setelah sehari, kecuali bila ibu takut dengan luka episiotomi
- Bila sampai 3-4 hari belum buang air besar, sebaiknya dilakukan diberikan obat ransangan per oral atau per rektal, jika masih belum bisa dilakukan klisma untuk merangsang buang air besar sehingga tidak mengalami sembelit dan menyebabkan jahitan terbuka.
D. Kebutuhan Kebersihan
Diri atau Personal Hygiene.
Kebersihan diri ibu membantu
mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan
ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2
kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana
ibu tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan
baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara
keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.
Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
Rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.
Kebersihan
kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang
dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat
untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh
karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan
jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering
dan jaga agar kulit tetap kering.
Kebersihan
vulva dan sekitarnya.
Mengajarkan
ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar
vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan
daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
Sarankan ibu
untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain
dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah
matahari atau disetrika.
Sarankan ibu
untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelaminnya.
Jika ibu mempunyai luka episiotomi
atau laserasi,
Sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Perawatan
luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan
mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara
mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang
dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan
sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti
minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis
pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar
matahari dan disetrika
E. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Kebahagiaan
setelah melahirkan memebuat suit istirahat. Seorang ibu baru akan cemas apakan
ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini mengakibatkan sulit tidur.
Juga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus
bangun malam untuk meteki atau mengganti popok yang sebelumnya tidak pernah
dilakukan. Anjurkan ibu supaya istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebihan. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan rumah tangga secara
berlahan-lahan serta untuk tidur siang atau beristirahat selama bayi tidur.
Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara laian
mengurangi jumlah asi yang di produksi, memperlambat prosen involusi uteri dan
memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat
bayi dan dirinya sendiri.
Ibu nifas memerlukan istirahat yang
cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari
dan 1 jam pada siang hari.
a)
Anjurkan ibu
untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
b)
Sarankan ibu
untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah
tangga secara perlahan.
c)
Kurang
istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :
o Mengurangi
jumlah ASI yang diproduksi
o Memperlambat
proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
o Menyebabkan
depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya.
F. Kebutuhan
Seksual
·
Apabila perdarahan telah
berhentidan episiotomi sudah sembuh maka coitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu
post partum. Hasrat seksual pada bulan pertama akan berkurang baik kecepatannya
maupun lamanya, juga orgasmepun akan menurun ada juga yang berpendapat bahwa
coitus dapat dilakukan setelah masa nifas berdasarkan teori bahwa saat itu
bekas luka plasenta baru sembuh (proses penyembuhan luka post partum sampai
dengan 6 minggu). Secara fisik aman untuk memulai melakukan hubungan suami
istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan 1 atau 2 jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri, aman untuk melakukan hubungan suami istri.
- Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai, melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap
- Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan.
Hubungan seksual dapat
dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telah sembuh dan lokea telah berhenti.Hendaknya pula hubungan seksual dapat
ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan, karena pada waktu
itu diharapkan organ-organtubuh telah pulih kembali.Ibu mengalami ovulasi dan
mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama timbul setelah
persalinan.Untuk itu bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari
ke-40, suami/istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan.Pada
saat inilah waktu yang tepat untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB.
G. Kebutuhan Rencana KB
Rencana KB setelah ibu
melahirkan itu sangatlah penting, dikerenakan secara tidak langsung KB dapat
membantu ibu untuk dapat merawat anaknya dengan baik serta mengistirahatkan
alat kandungannya (pemulihan alat kandungan). Ibu dan suami dapat memiih alat
kontrasepsi KB apa saja yang ingin digunakan.
Mengapa ibu perlu ikut KB?
-
Agar ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun).
-
Agar ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga.
H. Kebutuhan Perawatan Payudara
Sebaiknya perawatan mammae telah dimulai sejak wanita hamil supaya puting
lemas, tidak keras, dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya
Bila bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan cara : pembalutan
mammae sampai tertekan, pemberian obat estrogen untuk supresi LH seperti tablet
Lynoral dan Pardolel
Ibu menyusui
harus menjaga payudaranya untuk tetap bersih dan kering.
Menggunakan
Bra yang menyokong payudara.
Apabila
puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting
susu setiap kali selesai menyusui, kemudian apabila lecetnya sangat berat dapat
diistirahatkan salam 24 jam. Asi dikeluarkan dan diminumkam dengan menggunakan
sendok. Selain itu, untuk menghilangkan rasa nyeri dapat minum paracetamol 1
tablet setiap 4 – 6 jam.
I. Kebutuhan Senam
Nifas
Selama kehamilan dan
persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi
kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul.
Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap
prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak
perlu takut untuk banyak bergerak, karena dengan ambulasi dini (bangun dan
bergerak setelah beberapa jam melahirkan) dapat membantu rahim untuk kembali
kebentuk semula.
1.
Pengertian senam nifas
Senam nifas adalah senam yang
dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari sampai hari yang kesepuluh,
terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan
keadaan ibu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
senam nifas adalah :
a.
Diskusikan pentingnya pengembalian otot perut dan panggul karena dapat
mengurangi sakit punggung
b.
Anjurkan ibu untuk melakukan ambulasi sedini mungkin secara bertahap, misal
latihan duduk, jika tidak pusing baru boleh berjalan.
c.
Melakukan latihan beberapa menit sangat membantu.
2.
Tujuan senam nifas
Tujuan dilakukannya senam
nifas pada ibu setelah melahirkan adalah :
a.
Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu
b.
Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan
c.
Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut dan
pirenium terutama otot yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan
d.
Memperlancar pengeluaran lochea
e.
Membantu mengurangi rasa sakiit pada otot-otot setelah melahirkan
f.
Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan
g.
Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya emboli,
trombosia dan lain-lain.
3.
Manfaat senam nifas
Senam nifas membantu
memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah
melahirkan, memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen,
memperbaiki juga memperkuat otot panggul dan membantu ibu untuk lebih relaks
dan segar pasca melahirkan.
4.
Kapan harus dilakukan senam nifas?
Senam ini dilakukan pada saat
sang ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi obstetrik atau penyulit
masa nifas. Ibu yang keadaan umumnya tidak baik merupakan kontraindikasi
dilakukannya senam nifas misalnya hipertensi, pasca kejang, demam.Untuk itu
bila senam nifas didampingi oleh bidan/tenaga kesehatan sebelumnya dilakukan
senam nifas sebaiknya perikasa dulu tanda-tanda vitalnya dan memastikan bahwa
kondisi ibu baik dan bisa melakukan geraakan-gerakan senam nifas. Akan tetapi
tidak menutup kemumgkinan ibu melakukan sendiri gerakan senam nifas di rumah
setelah kondisi ibu pulih.
Senam nifas sebaiknya dilakukan diantara waktu
makan. Melakukan senam nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman
karena perut masih penuh. Sebaliknya jika dilakukan disaat lapar, ibu
tidak mempunyai tenaga dan lemas. Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore
hari.
Ada berbagaai versi gerakan senam nifas.
Meskipun demikian tujuan dan manfaatnya sama. Perkembangan dunia oleh tubuh
sudah menciptakan berbagai pilihan bagi ibu untuk berolahraga seperti
pilates, yoga, body language.
5.
Persiapan senam nifas
Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang
perlu dipersiapkan yaitu sebagaiberikut.
a.
Sebaiknya mengenakan baju yang nyaman untuk
berolahraga.
b.
Persiapkan minum, sebaiknya air putih.
c.
Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur.
d.
Ibu yang melakukan senam nifas di rumah
sebaiknya mengecek denyut nadinya dengan memegang pergelangan
tangan dan merasakan adanya denyut nadi kemudian hitung selama satu menit
penuh. Frekuensi nadi yang normal adalah 60-90 kali per menit.
e.
Boleh di iringi dengan musik yang menyenangkan jika menginginkan.
f.
Petunjuk untuk bidan/tenaga kesehatan yang mendapingi ibu untuk melakukan senam
nifas : perhatikan keadaan umum ibu dan keluhan-keluhan yang dirasakan,
pastikan tidak ada kontraindiksi dan periksa tanda vital secara lengkap
untuk memastikan pulihnya kondisi ibu yaitu tekanan darah, suhu, pernafasan,
dan nadi. Hal tersebut dilakukan sebelum dan sesudah senam nifas. Perhatikan
pula kondisi ibu selama senam. Tidak perlu memaksakan ibu jika tampak
berat dan kelelahan. Anjurkan untuk minum air putih jika diperlukan.
6.
Latihan senam nifas
Hari
pertama :
Posisi tubuh terlentang dan
rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas
melalui hidung, kembungkan perut dan tahan hingga hitungan ke-5 kemudian
keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut sambil mengkontrasikan otot perut
ulangi sebanyak 8 kali.
Hari kedua :
Sikap tubuh terlentang kedua
kaki lurus kedepan. Angkat kedua tangan lurus keatas sampai kedua telapak
tangan bertemu kemudian turunkan perlahan sampai kedua tangan terbuka lebar
hingga sejajar dengan bahu. Lakukan gerakan dengan mantap hingga terasa otot
sekitar tangan dan bahu terasa kencang. Ulangi sebanyak 8 kali.
Hari ketiga :
Berbaring relaks dengan posisi
tangan di samping badan dan lutut ditekuk. Angkat pantat perlahan kemudian
diturunkan kembali. Ingat jangan menghentak ketika menurunkan pantat. Gerakan
dilakukan 8 kali.
Hari keempat :
Posisi tubuh berbaring dengan
posisi tangan kiri di samping badan, tangan kanan diatas perut dan lutut di
tekuk. Angkat kepala sampai dagu menyentuh dada sambil mengerut otot sekitar
anus dan mengkontrasikan otot perut. Kepala turun pelan-pelan keposisi semula
sambil mengendurkan otot sekitar anus dan merelaksasikan otot perut. Jangan
lupa untuk mengatur pernafasan.Ulangi gerakan sebanyak 8 kali.
Hari kelima :
Tubuh tidur terlentang, kaki
lurus, bersama-sama mengangkat kepala sampai dagu menyentuh dada, tangan kanan
menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya. Kerutkan otot sekitar
anus dan kontraksikan perut ketika mengangkat kepala. Lakukan perlahan dan atur
pernafasan saat melakukan gerakan. Lakukan gerakansebanyak 8 kali.
Hari
keenam :
Posisi tidur terlentang, kaki
lurus dan kedua tangan disamping badan, kemudian lutut ditekuk ke arah perut
90° secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Jangan menghentak ketika
menurunkan kaki, lakukan perrlahan tapi bertenaga.Lakukan gerakan sebanyak 8
kali.
Hari ketujuh :
Tidur terlentang kaki lurus
kedua tangan di samping badan. Angkat kedua kaki secara bersama dalam keadaan
lurus sambil mengkontrasikan perut kemudian turunkan perlahan. Atur pernafasan,
lakukan sesuai kemampuan, tidak usah memaksakandiri. Gerakan dapat diulang 8
kali.
Hari kedelapan :
Posisi nungging, nafas
melalui pernafasan perut. Kerutkan anus dan tahan 5-10detik. Saat anus
dikerutkan ambil nafas kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil mengendurkan
anus. Lakukan sebanyak 8 kali.
Hari kesembilan :
Posisi berbaring kaki lurus
kedua tangan di samping badan, angkat kedua kaki dalam keadaan lurus sampai 90°
kemudian turunkan kembali pelan-pelan.Jangan menghentak ketika menurunkan
kaki. Atur nafas saat mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat diulang
sebanyak 8 kali.
Hari kesepuluh :
Tidur terlentang kaki lurus,
kedua telapak tangan diletakan di belakang kepala kemudian bangun sampai posisi
duduk kemudian perlahan-lahan posisi tidur kembali ( sit up ). Lakukan gerakan
sebanyak 8 kali. Ingat, kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan kedua
tangan yang ditekuk di belakang kepala untuk mendorong tubuh untuk duduk
karena akan berpotensi menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak
menghentak dan memaksakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Saifudin,
Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Ambarwati,
2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Mochtar,
1990. Obstetri Fisiologi (kin Obstetri Patologi, Jilid I, Edisi 2, EGC,
Jakarta.
Mochtar,
1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, EGC,
Jakarta.
Prawirohardjo.Ilmu
Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS — SP; 1999.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Andi
: Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar