Senin, 08 Februari 2016

MATERI KEBUTUHAN DASAR PADA IBU NIFAS



KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil kira-kira 6 minggu ( Abdul Bari,2000:122).
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran refroduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary Cunningham, Mac Donald, 1995:281).
Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu (Ibrahim C, 1998).

A.    Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi.
            Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin , pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin serta bahan pengawet atau pewarna. Disamping itu harus mengandung :
1.         Sumber tenaga (energi)
Untuk pembakaran tubuh, pembakaran jaringan baru, penghematan energi. Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi
2.         Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diambil
3.         Sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin, dan air)
unsur unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikitnya 3 liter setiap hari (anjuran ibu untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat pengatur dan pelindung biasanya diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.

Jenis jenis mineral penting:
a.         Zat kapur
Untuk pembentukan tulang, sumbernya: susu, keju, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau.
b.         Fosfor
Dibutihkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju, dan daging.
c.         Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah( HB) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain: kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
d.        Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya: minyak ikan, ikan laut dan garap beryodium.
e.         Kalsium
Ibu menyusui membutuhan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya: susu dan keju.

Jenis jenis vitamin:
a.         Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel , jaringan, gigi, dan tulang, perkembangan syaraf penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat, dan nangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A (200.000 IU)
b.         Vitamin B1 (Thiamin)
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya: hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas, dan kentang bakar.
c.         Vitamin B2 ( Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kilit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan,dan sayuran berwarna hijau.
d.        Vitamin B3 ( Niacin)
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning  telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.
e.          Vitamin B6 ( Pyridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.
Sumber : gandum jagung,  hati dan daging.
f.          Vitamin B12 ( Cyanocobalamin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.
Sumber : telur, daging, hati, keju, ikan laut, dan kerang laut.
g.         Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber : hati,daging,  jeroan, dan sayuran hijau.
h.         Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu, mangga, pepaya, dan sayuran.
i.           Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi, serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumber : minyak ikan, susu,  margarin, dan penyinaran kulit dengan sinar matahari sebelum pukul 09 00.
j.           Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.
Sumber vitamin kuning telur, hati, brokoli, asparagus, dan bayam.

Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada 6 bulan pertama kira-kira 700 kkal/hari dan 6 bulan kedua 500kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-rata sebesar 400kkal/ hari.
Tabel perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui :

No.
Zat Gizi
Wanita Dewas
Ibu Hamil
Ibu Menyusui
0-6 bulan
7-12 bulan
1.
Energi (kkal)
2200
285
700
500
2.
Protein (g)
48
12
16
12
3.
Vitamin A (RE)
500
200
350
300
4.
Vitamin D (mg)
5
5
5
5
5.
Vitamin E (mg)
8
2
4
2
6.
Vitamin K (mg)
6,5
6,5
6,5
6,5
7.
Tiamin (mg)
1,0
0,2
0,3
0,3
8.
Riboflavin (mg)
1,2
0,2
0,4
0,3
9.
Niasin (mg)
9
0,1
3
3
10.
Asam Folat (mg)
150
150
50
40
11.
Piidoksin (mg)
1,6
0,6
0,5
0,5
12.
Vitamin B12 (mg)
1,0
0,3
0,3
0,3
13.
Vitamin C (mg)
60
10
25
10
14.
Kalsium (mg)
500
400
400
400
15.
Fosfor (mg)
450
200
300
200
16.
Besi (mg)
26
20
2
2
17.
Seng (mg)
15
5
10
10
18.
Yodium (mg)
150
25
50
50
19.
Selenium (mg)
55
15
25
20

Petunjuk untuk mengolah makanan sehat :
1.        Pilih sayur –sayuran, buah-buahan, daging dan ikan yang segar
2.        Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
3.        Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong-potong
4.        Masak sayuran sampai layu
5.        Olah makanan sampai matang
6.        Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet  ( vetsin)
7.        Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali dipakai
8.        Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan . jika dikemas dalam kaleng, jangan  memilih kaleng yang telah penyok atau karatan.
9.        Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman
10.     Jangan biarkan binatang berkeliaran di dapur.

B.     Kebutuhan Ambulasi
Di sebut juga early ambulation. Early ambulation adalah kebijakan untuk selekas mungkin membimbing klien keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan. Klien sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam post partum. Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai. Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru. Hal tersebut juga membantu mencegah thrombosis pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat dilakukan secara bertahap, memberikan jarak antara aktivitas dan istirahat.
  • Dalam 2 jam setelah bersalin ibu harus sudah bisa melakukan mobilisasi
  • Dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap
  • Dapat dilakukan dengan miring kanan atau kiri terlebih dahulu, kemudian duduk dan berangsur-angsur untuk berdiri dan jalan.
Mobilisasi Dini (Early mobilization) bermanfaat untuk :
         Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi infeksi puerperium
         Ibu merasa lebih sehat dan kuat
         Mempercepat involusi alat kandungan
         Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik
         Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme
         Memungkinkan untuk mengajarkan perawatan bayi pada ibu
         Mencegah trombosis pada pembuluh tungkai.

C.     Kebutuhan Eliminasi BAK/BAB
      Miksi
  • Pada persalinan normal masalah berkemih dan buang air besar tidak mengalami hambatan apapun. Kebanyakan pasien dapat melakukan BAK secara spontan dalam 8 jam setelah melahirkan.
  • Miksi hendaknya dilakukan sendiri secepatnya, kadang-kadang wanita mengalami sulit kencing, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musculus spinchter ani selama persalinan, juga karena adanya edema kandung kemih yang terjadi selama persalinan.
  • Bila dalam 3 hari ibu tidak dapat berkemih, dapat dilakukan rangsangan untuk berkemih dengan mengkompres vesica urinaria dengan air hangat, jika ibu belum bisa melakukan maka ajarkan ibu untuk berkemih sambil membuka kran air, jika tetap belum bisa melakukan juga maka dapat dilakukan kateterisasi.
      Defekasi
  • Buang air besar akan biasa setelah sehari, kecuali bila ibu takut dengan luka episiotomi
  • Bila sampai 3-4 hari belum buang air besar, sebaiknya dilakukan diberikan obat ransangan per oral atau per rektal, jika masih belum bisa dilakukan klisma untuk merangsang buang air besar sehingga tidak mengalami sembelit dan menyebabkan jahitan terbuka.

D.    Kebutuhan Kebersihan Diri atau Personal Hygiene.
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.
        Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
        Rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.
         Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.
         Kebersihan vulva dan sekitarnya.
      Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
      Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
      Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi,
      Sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika

E.     Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Kebahagiaan setelah melahirkan memebuat suit istirahat. Seorang ibu baru akan cemas apakan ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini mengakibatkan sulit tidur. Juga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus bangun malam untuk meteki atau mengganti popok yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Anjurkan ibu supaya istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan rumah tangga secara berlahan-lahan serta untuk tidur siang atau beristirahat selama bayi tidur. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara laian mengurangi jumlah asi yang di produksi, memperlambat prosen involusi uteri dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
a)      Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
b)      Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan.
c)      Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :
o   Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
o   Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
o   Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya.

F.      Kebutuhan Seksual
·         Apabila perdarahan telah berhentidan episiotomi sudah sembuh maka coitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu post partum. Hasrat seksual pada bulan pertama akan berkurang baik kecepatannya maupun lamanya, juga orgasmepun akan menurun ada juga yang berpendapat bahwa coitus dapat dilakukan setelah masa nifas berdasarkan teori bahwa saat itu bekas luka plasenta baru sembuh (proses penyembuhan luka post partum sampai dengan 6 minggu). Secara fisik aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan 1 atau 2 jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, aman untuk melakukan hubungan suami istri.
  • Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai, melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap
  • Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan.
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telah sembuh dan lokea telah berhenti.Hendaknya pula hubungan seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu diharapkan organ-organtubuh telah pulih kembali.Ibu mengalami ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama timbul setelah persalinan.Untuk itu bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke-40, suami/istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan.Pada saat inilah waktu yang tepat untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB.

G.    Kebutuhan Rencana KB
Rencana KB setelah ibu melahirkan itu sangatlah penting, dikerenakan secara tidak langsung KB dapat membantu ibu untuk dapat merawat anaknya dengan baik serta mengistirahatkan alat kandungannya (pemulihan alat kandungan). Ibu dan suami dapat memiih alat kontrasepsi KB apa saja yang ingin digunakan.
Mengapa ibu perlu ikut KB?
-       Agar ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun).
-       Agar ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga.

H.    Kebutuhan Perawatan Payudara
  Sebaiknya perawatan mammae telah dimulai sejak wanita hamil supaya puting lemas, tidak keras, dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya
  Bila bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan cara : pembalutan mammae sampai tertekan, pemberian obat estrogen untuk supresi LH seperti tablet Lynoral dan Pardolel
  Ibu menyusui harus menjaga payudaranya untuk tetap bersih dan kering.
  Menggunakan Bra yang menyokong payudara.
  Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui, kemudian apabila lecetnya sangat berat dapat diistirahatkan salam 24 jam. Asi dikeluarkan dan diminumkam dengan menggunakan sendok. Selain itu, untuk menghilangkan rasa nyeri dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4 – 6 jam.

I.  Kebutuhan Senam Nifas
Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak, karena dengan ambulasi dini (bangun dan bergerak setelah beberapa jam melahirkan) dapat membantu rahim untuk kembali kebentuk semula.

1.      Pengertian senam nifas
Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari sampai hari yang kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan keadaan ibu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan senam nifas adalah :
a.       Diskusikan pentingnya pengembalian otot perut dan panggul karena dapat mengurangi sakit punggung
b.      Anjurkan ibu untuk melakukan ambulasi sedini mungkin secara bertahap, misal latihan duduk, jika tidak pusing baru boleh berjalan.
c.       Melakukan latihan beberapa menit sangat membantu.

2.      Tujuan senam nifas
Tujuan dilakukannya senam nifas pada ibu setelah melahirkan adalah :
a.       Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu
b.      Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan
c.       Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut dan pirenium terutama otot yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan
d.      Memperlancar pengeluaran lochea
e.       Membantu mengurangi rasa sakiit pada otot-otot setelah melahirkan
f.       Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan
g.      Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya emboli, trombosia dan lain-lain.

3.      Manfaat senam nifas
Senam nifas membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan, memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen, memperbaiki juga memperkuat otot panggul dan membantu ibu untuk lebih relaks dan segar pasca melahirkan.

4.              Kapan harus dilakukan senam nifas?
Senam ini dilakukan pada saat sang ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas. Ibu yang keadaan umumnya tidak baik merupakan kontraindikasi dilakukannya senam nifas misalnya hipertensi, pasca kejang, demam.Untuk itu bila senam nifas didampingi oleh bidan/tenaga kesehatan sebelumnya dilakukan senam nifas sebaiknya perikasa dulu tanda-tanda vitalnya dan memastikan bahwa kondisi ibu baik dan bisa melakukan geraakan-gerakan senam nifas. Akan tetapi tidak menutup kemumgkinan ibu melakukan sendiri gerakan senam nifas di rumah setelah kondisi ibu pulih.
Senam nifas sebaiknya dilakukan diantara waktu makan. Melakukan senam nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut masih penuh. Sebaliknya jika dilakukan disaat lapar, ibu tidak mempunyai tenaga dan lemas. Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore hari.
Ada berbagaai versi gerakan senam nifas. Meskipun demikian tujuan dan manfaatnya sama. Perkembangan dunia oleh tubuh sudah menciptakan berbagai pilihan bagi ibu untuk berolahraga seperti pilates, yoga, body language.

5.      Persiapan senam nifas
Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu sebagaiberikut.
a.       Sebaiknya mengenakan baju yang nyaman untuk berolahraga.
b.      Persiapkan minum, sebaiknya air putih.
c.       Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur.
d.      Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek denyut  nadinya dengan  memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya denyut nadi kemudian hitung selama satu menit penuh. Frekuensi nadi yang normal adalah 60-90 kali per menit.
e.       Boleh di iringi dengan musik yang menyenangkan jika menginginkan.
f.       Petunjuk untuk bidan/tenaga kesehatan yang mendapingi ibu untuk melakukan senam nifas : perhatikan keadaan umum ibu dan keluhan-keluhan yang dirasakan, pastikan tidak ada kontraindiksi dan periksa tanda vital secara lengkap untuk memastikan pulihnya kondisi ibu yaitu tekanan darah, suhu, pernafasan, dan nadi. Hal tersebut dilakukan sebelum dan sesudah senam nifas. Perhatikan pula kondisi ibu selama senam. Tidak perlu memaksakan ibu jika tampak berat dan kelelahan. Anjurkan untuk minum air putih jika diperlukan.

6.      Latihan senam nifas
Hari pertama :
Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung, kembungkan perut dan tahan hingga hitungan ke-5 kemudian keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut sambil mengkontrasikan otot perut ulangi sebanyak 8 kali.
Hari kedua :
Sikap tubuh terlentang kedua kaki lurus kedepan. Angkat kedua tangan lurus keatas sampai kedua telapak tangan bertemu kemudian turunkan perlahan sampai kedua tangan terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu. Lakukan gerakan dengan mantap hingga terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa kencang. Ulangi sebanyak 8 kali.
Hari ketiga :
Berbaring relaks dengan posisi tangan di samping badan dan lutut ditekuk. Angkat pantat perlahan kemudian diturunkan kembali. Ingat jangan menghentak ketika menurunkan pantat. Gerakan dilakukan 8 kali.
Hari keempat :
Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri di samping badan, tangan kanan diatas perut dan lutut di tekuk. Angkat kepala sampai dagu menyentuh dada sambil mengerut otot sekitar anus dan mengkontrasikan otot perut. Kepala turun pelan-pelan keposisi semula sambil mengendurkan otot sekitar anus dan merelaksasikan otot perut. Jangan lupa untuk mengatur pernafasan.Ulangi gerakan sebanyak 8 kali.
Hari kelima :
Tubuh tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama mengangkat kepala sampai dagu menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya. Kerutkan otot sekitar anus dan kontraksikan perut ketika mengangkat kepala. Lakukan perlahan dan atur pernafasan saat melakukan gerakan. Lakukan gerakansebanyak 8 kali.
Hari keenam :
Posisi tidur terlentang, kaki lurus dan kedua tangan disamping badan, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90° secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Jangan menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan perrlahan tapi bertenaga.Lakukan gerakan sebanyak 8 kali.
Hari ketujuh :
Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan di samping badan. Angkat kedua kaki secara bersama dalam keadaan lurus sambil mengkontrasikan perut kemudian turunkan perlahan. Atur pernafasan, lakukan sesuai kemampuan, tidak usah memaksakandiri. Gerakan dapat diulang 8 kali.
Hari kedelapan :
Posisi nungging, nafas  melalui pernafasan perut. Kerutkan anus dan tahan 5-10detik. Saat anus dikerutkan ambil nafas kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil mengendurkan anus. Lakukan sebanyak 8 kali.
Hari kesembilan :
Posisi berbaring kaki lurus kedua tangan di samping badan, angkat kedua kaki dalam keadaan lurus sampai 90° kemudian turunkan kembali pelan-pelan.Jangan menghentak ketika menurunkan kaki. Atur nafas saat mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat diulang sebanyak 8 kali.
Hari kesepuluh :
Tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakan di belakang kepala kemudian bangun sampai posisi duduk kemudian perlahan-lahan posisi tidur kembali ( sit up ). Lakukan gerakan sebanyak 8 kali. Ingat, kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan kedua tangan yang ditekuk di belakang kepala untuk mendorong tubuh untuk duduk karena akan berpotensi menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak menghentak dan memaksakan.

DAFTAR PUSTAKA

Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Mochtar, 1990. Obstetri Fisiologi (kin Obstetri Patologi, Jilid I, Edisi 2, EGC, Jakarta.
Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, EGC, Jakarta.
Prawirohardjo.Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS — SP; 1999.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Andi : Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar